Kamis, 30 April 2015

PERDAGANGAN ANTAR NEGARA

PERDAGANGAN ANTAR NEGARA

     Perdagangan antar negara atau perdagangan internasional merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara penduduk negara yang satu dengan penduduk negara yang lain.  Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
     Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses pembangunannya.

Pada dasarnya perdagangan antar negara meliputi 2 hal:
1. Ekspor
     Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang-barang dalam negeri ke luar negeri. Contoh: Indonesia mengekspor dua jenis komoditas, yaitu migas dan non migas. Migas contohnya seperti minyak bumi dan gas alam. Non migas contohnya seperti hasil pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain.
2. Impor
     Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang-barang dari luar negeri. Secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
a. Barang konsumsi, seperti televisi, AC, mobil, pakaian, dan sebagainya.
b. Bahan baku dan bahan penolong, seperti kapas, benang, dan sebagainya.
c. Barang modal, seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan sebagainya.

BENTUK-BENTUK HAMBATAN DALAM PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
A.  Hambatan Tarif
     Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang melewati batas kenegaraan.
Tarif merupakan suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki suatu Negara (komoditi import). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing - masing komoditi impor.
     Contoh Jepang melakukan penghambatan perdagangan internasional untuk beras dengan mengenakan terif dan bea masuk sebesar 200 – 300 % dari harga produk yang membuat susahnya beras dari negara lain sangat sulit di pasarkan di jepang karena harga beras impor tersebut kalah bersaing dengan bersa lokal akibat dari besarnya tarif dan bea masuk yang di buat negeri sakura tersebut.
     Yang mana dari pembatasan ini membuat tingkat impor beras di Jepang akan turun atau sedikit turun dan membuat petani dan pihak yang
berkaitan dengan produksi beras di jepang akan memiliki kehidupan yang makmur dan mengurangi tingkat pengangguran di negeri sakura tersebut.
B.  Hambatan Quota
     Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu Negara untuk memabatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintah suatu Negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke Negara tersebut. Seperti halnya tarif, tindakan quota ini tentu tidak akan menyenangkan bagi Negara pengekspornya.
     Contoh : Baru –baru ini Indonesia melakukan penghambatan perdagangan internasional pada produk horikultural dengan melakukan kuota impor (jumlah maksimum ) barang horikultural yang dapat di impor sebab pemerintah indonesia berkata bahwa Indonesia lagi surplus barang horikultural sehingga membuat terbatasnya perdagangan internasional.
     Yang mana dari pembatasan ini membuat tingkat impor horikultural di Indonesia turun atau sedikit turun dan membuat petani dan pihak yang berkaitan dengan barang horikultural tersebut akan mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya yaitu dimana harga hurikultural tersebut yang naik karena tak adanya barang horikultural impor dan membuat para petani semakin bersemangat untuk bertani karena kerja kerasnya terbayar yang membuat kurangnya tingkat pengangguran.
C.  Hambatan Dumping
     Meskipun karekteristiknya tidak seperti Tarif dan Quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu Negara dalam proses perdagangan luar negerinya.
     Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah di luar negeri dibanding harga di dalam negeri untuk produk yang sama.
     Adapun beberapa motif dari Politik Dumping, yaitu antara lain:
1. Barang-barang yang diminati oleh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
2. Berebut pasaran Luar negeri.
3. Memperkenalkan suatu produk dalam negri ke negara lain.
     Contoh,  seperti yang dialami baru-baru ini, dimana industry sepeda Indonesia dituduh melakukan politik dumping.

D.  Hambatan Embargo/Sanksi Ekonomi
     Sejarah mebuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu Negara, akan menerima/dikenakan sanksi ekonomi oleh Negara yang lain (PBB).
     Contoh yang masih hangat di telinga adalah kasus intervensi Irak, kasus Libia dan masih banyak lagi. Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkena sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan- hambatan perdagangan lainnya.

ALASAN PEMERINTAH MENERAPKAN HAMBATAN PERDAGANGAN DI INDONESIA
     Berbagai alasan yang mendorong pemerintah menerapkan kebijaksanaan hambatan perdagangan antar negara, di antaranya adalah penerapan hambatan tarif dan kuota untuk melindungi industri dalam negeri yang masih dalam taraf berkembang, dari serangan komoditi-komoditi asing.
     Disamping itu hambatan tarif dan kuota juga untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor luar negeri, dipergunakan untuk lebih menyeimbangkan keadaan neraca pembayaran yang masih defisit.
     Hambatan dumping digunakan untuk memacu perkembangan ekspor lewat kenaikan permintaan dikarenakan harga yang murah tersebut.
     Sanksi ekonomi diterapkan lebih dikarenakan untuk menyelesikan masalah - masalah yang berkaitan dengan HAM, politik, terorisme dan keamanan internasional.

Referensi:  
https://josephinejoe.wordpress.com/2013/04/27/hambatan-hambatan-perdagangan-antar-negara/
http://anisa-perdagangandomestik.blogspot.com/2012/03/pengertian-perdagangan-antar-negara.html?m=1
candraekonom.blogspot.com/2013/06/hambatan-perdagangan-internasional.html?m=1
lailamaharani.blogspot.com/2011/05/hambatan-perdagangan-di-indonesia.html?m=1

Selasa, 21 April 2015

PEREKONOMIAN

PELAKU EKONOMI MIKRO SERTA PERANANNYA

     Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku dari unit-unit ekonomi individual,seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar.

     Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi. Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu:

1. Konsumen
~ Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
~ Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
~ Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.

2. Pemilik Faktor Produksi
~ Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor- faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
~ Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.

3. Produsen
~ Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
~ Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa.
~ Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara
~ Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan.
~ Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
~ Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.

PELAKU EKONOMI MAKRO SERTA PERANANNYA

      Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orang atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

1) Sektor Rumah Tangga
     Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang – barang modal. Faktor – faktor produksi tersebut akan ditawarkan kepada perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini:
a) Usaha sendiri, misalnya dengan melakukan usaha pertanian, berdagang, industry rumah tangga, penyelenggaraan jasa, membuka toko kelontong, dll. Penghasilan yang diperoleh dari usaha sendiri adalah keuntungan.
b) Bekerja pada pihak lain, misalnya dengan menjadi karyawan perusahaan atau pabrik, PNS, dll. Orang yang bekerja pada pihak lain akan memperoleh gaji.
c) Menyewakan faktor-faktor produksi, seperti menyewakan rumah, tanah dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh dari menyewakan faktor-faktor produksi adalah uang sewa. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk 2 tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.

2) Sektor Swasta
    Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia yaitu:
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

3) Sektor Pemerintah
    Pemerintah adalah badan – badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
    Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).
     Selain itu berikut ini adalah kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:

- Menyalurkan Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS) untuk membantu kegiatan operasional yang ada di sekolah.
- Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG.
- Berperan sebagai pengatur dan pelaksana kebijakan. Peran pemerintah sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.

4) Sector Luar Negeri
     Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negera. Berikut ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi yaitu antara lain:
- Melalui kegiatan perdagangan ekspor dan impor dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Negara yang bersangkutan.
- Adanya tukar menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan mutu serta jumlah barang yang dihasilkan.
- Membuka lapangan kerja baru.
- Meningkatkan keuangan atau pendapatan Negara berupa devisa.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

     Menurut saya sistem perekonomian yang cocok untuk Indonesia adalah sistem ekonomi yang sudah dianut Indonesia sekarang yaitu Sistem Ekonomi Demokrasi. Sistem Ekonomi Demokrasi, yaitu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan keluargaan dan pengawasan pemerintah.
     Sistem ekonomi ini memiliki landasan idiil pancasila serta landasan konstitusional UUD1945.
     Sistem perekonomian ini cocok untuk Indonesia karena Indonesia tidak bisa menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni dan juga tidak bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran pemerintah yang menjadi ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam membangun perekonomian Negara Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala bidang atau yang dikenal dengan pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak baik.
     Komunisme murni menggunakan konsep Non Market Mechanism (tidak ada mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam perekonomian. Setiap orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara. Komunisme murni juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak menginginkan penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di samakan. Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik karena dengan satu komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang sama. Tetapi hal itu jelas menghambat inovasi.

Referensi :
yudha-sun.blogspot.com/2012/03/bab-3-para-pelaku-ekonomi.html?m=1
yugisusanti.blogspot.com/2012/03/pelaku-pelaku-ekonomi.html?m=1
https://indahpertiwi2.wordpress.com/2013/05/09/para-pelaku-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
http://block-blockblog.blogspot.com/2011/12/sistem-ekonomi-yang-cocok-bagi.html

Perekonomian

PARA PELAKU EKONOMI MIKRO DAN MAKRO SERTA PERANANNYA

     Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku dari unit-unit ekonomi individual,seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar.

     Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi. Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu:

PELAKU EKONOMI MIKRO DAN PERANNYA

1. Konsumen
Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.

2. Pemilik faktor produksi
Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor- faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.

3. Produsen
Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa.
Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara
Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan.
Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.

Pelaku ekonomi makro dan peranannya

      Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orang atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

1) Sektor Rumah Tangga
     Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang – barang modal. Faktor – faktor produksi tersebut akan ditawarkan kepada perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini:
a) Usaha sendiri, misalnya dengan melakukan usaha pertanian, berdagang, industry rumah tangga, penyelenggaraan jasa, membuka toko kelontong, dll. Penghasilan yang diperoleh dari usaha sendiri adalah keuntungan.
b) Bekerja pada pihak lain, misalnya dengan menjadi karyawan perusahaan atau pabrik, PNS, dll. Orang yang bekerja pada pihak lain akan memperoleh gaji.
c) Menyewakan faktor-faktor produksi, seperti menyewakan rumah, tanah dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh dari menyewakan faktor-faktor produksi adalah uang sewa. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk 2 tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.

2) Sektor Swasta
    Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia yaitu:
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

3) Sektor Pemerintah
    Pemerintah adalah badan – badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
    Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).
     Selain itu berikut ini adalah kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:
Menyalurkan Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS) untuk membantu kegiatan operasional yang ada di sekolah.
Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG.
Berperan sebagai pengatur dan pelaksana kebijakan. Peran pemerintah sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.

4) Sector Luar Negeri
     Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negera. Berikut ini
beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi yaitu antara lain:
Melalui kegiatan perdagangan ekspor dan impor dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Negara yang bersangkutan.
Adanya tukar menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan mutu serta jumlah barang yang dihasilkan.
Membuka lapangan kerja baru.
Meningkatkan keuangan atau pendapatan Negara berupa devisa.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
     Menurut saya sistem perekonomian yang cocok untuk Indonesia adalah sistem ekonomi yang sudah dianut Indonesia sekarang yaitu Sistem Ekonomi Demokrasi. Sistem Ekonomi Demokrasi, yaitu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan keluargaan dan pengawasan pemerintah.
     Sistem ekonomi ini memiliki landasan idiil pancasila serta landasan konstitusional UUD1945.
     Sistem perekonomian ini cocok untuk Indonesia karena Indonesia tidak bisa menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni dan juga tidak bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran pemerintah yang menjadi ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam membangun perekonomian Negara Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala bidang atau yang dikenal dengan pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak baik.
     Komunisme murni menggunakan konsep Non Market Mechanism (tidak ada mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam perekonomian. Setiap orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara. Komunisme murni juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak menginginkan penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di samakan. Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik karena dengan satu komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang sama. Tetapi hal itu jelas menghambat inovasi.


Referensi :
yudha-sun.blogspot.com/2012/03/bab-3-para-pelaku-ekonomi.html?m=1
yugisusanti.blogspot.com/2012/03/pelaku-pelaku-ekonomi.html?m=1
https://indahpertiwi2.wordpress.com/2013/05/09/para-pelaku-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
http://block-blockblog.blogspot.com/2011/12/sistem-ekonomi-yang-cocok-bagi.html

Perekonomian

PARA PELAKU EKONOMI MIKRO DAN MAKRO SERTA PERANANNYA

     Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku dari unit-unit ekonomi individual,seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar.

     Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi. Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu:

PELAKU EKONOMI MIKRO DAN PERANNYA

1. Konsumen
Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.

2. Pemilik faktor produksi
Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor- faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.

3. Produsen
Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa.
Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara
Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan.
Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.

Pelaku ekonomi makro dan peranannya

      Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orang atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

1) Sektor Rumah Tangga
     Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang – barang modal. Faktor – faktor produksi tersebut akan ditawarkan kepada perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini:
a) Usaha sendiri, misalnya dengan melakukan usaha pertanian, berdagang, industry rumah tangga, penyelenggaraan jasa, membuka toko kelontong, dll. Penghasilan yang diperoleh dari usaha sendiri adalah keuntungan.
b) Bekerja pada pihak lain, misalnya dengan menjadi karyawan perusahaan atau pabrik, PNS, dll. Orang yang bekerja pada pihak lain akan memperoleh gaji.
c) Menyewakan faktor-faktor produksi, seperti menyewakan rumah, tanah dan sebagainya. Penghasilan yang diperoleh dari menyewakan faktor-faktor produksi adalah uang sewa. Pengahsilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat digunakan untuk 2 tujuan, yaitu membeli barang atau jasa dan ditabung.

2) Sektor Swasta
    Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia yaitu:
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

3) Sektor Pemerintah
    Pemerintah adalah badan – badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
    Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan negara atau sering dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN dapat berbentuk Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).
     Selain itu berikut ini adalah kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah antara lain:
Menyalurkan Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS) untuk membantu kegiatan operasional yang ada di sekolah.
Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG.
Berperan sebagai pengatur dan pelaksana kebijakan. Peran pemerintah sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi.

4) Sector Luar Negeri
     Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negera. Berikut ini
beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi yaitu antara lain:
Melalui kegiatan perdagangan ekspor dan impor dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Negara yang bersangkutan.
Adanya tukar menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan mutu serta jumlah barang yang dihasilkan.
Membuka lapangan kerja baru.
Meningkatkan keuangan atau pendapatan Negara berupa devisa.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
     Menurut saya sistem perekonomian yang cocok untuk Indonesia adalah sistem ekonomi yang sudah dianut Indonesia sekarang yaitu Sistem Ekonomi Demokrasi. Sistem Ekonomi Demokrasi, yaitu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan keluargaan dan pengawasan pemerintah.
     Sistem ekonomi ini memiliki landasan idiil pancasila serta landasan konstitusional UUD1945.
     Sistem perekonomian ini cocok untuk Indonesia karena Indonesia tidak bisa menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni dan juga tidak bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran pemerintah yang menjadi ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam membangun perekonomian Negara Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala bidang atau yang dikenal dengan pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak baik.
     Komunisme murni menggunakan konsep Non Market Mechanism (tidak ada mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam perekonomian. Setiap orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara. Komunisme murni juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak menginginkan penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di samakan. Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik karena dengan satu komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang sama. Tetapi hal itu jelas menghambat inovasi.


Referensi :
yudha-sun.blogspot.com/2012/03/bab-3-para-pelaku-ekonomi.html?m=1
yugisusanti.blogspot.com/2012/03/pelaku-pelaku-ekonomi.html?m=1
https://indahpertiwi2.wordpress.com/2013/05/09/para-pelaku-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
http://block-blockblog.blogspot.com/2011/12/sistem-ekonomi-yang-cocok-bagi.html

Sabtu, 11 April 2015

Inflasi

PENGERTIAN INFLASI

     Inflasi (inflation) adalah suatu kecendrungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus sepanjang waktu. Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus.
     Contoh dari inflasi adalah pada saat masa peperangan atau ketidakstabilan politik yang terus-menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk mmbiayai kelebihan pengeluaran tersebut, pemerintah mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan permintaan agregat akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakan barang dan jasa. Maka keadaan ini akan mewujudkan inflasi.

INFLASI TIDAK HANYA MENIMBULKAN KERUGIAN

     Inflasi tidak selalu menimbulkan kerugian, inflasi juga dapat menimbulkan keuntungan bagi suatu negara yang mengalami inflasi. Berikut adalah inflasi yang menimbulkan keuntungan
1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifme dapat ditekan.
2. Keuntungan inflasi dapat dirasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
3. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil.
4. Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
5. Tingkat pengangguran cenderung menurun karena masyarakat akn tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka lapangan pekerjaan.
6. Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya. Saat terjadinya inflasi, kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
7. Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi, meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

1. Prospek Ekonomi Di Masa Datang
Tidak dapat dipungkiri, harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian di masa datang merupakan salah satu faktor penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi. Jika diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang, maka investor kemungkinan besar tidak akan menyia-nyiakan peluang yang memungkinkan untuk meraih keuntungan lebih besar di masa yang datang.
2. Kemajuan Teknologi
Dengan kemajuan teknologi akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara akan memberikan peluang lebih besar pula untuk dapat mendorong masuknya lebih banyak investasi.
3. Tingkat Suku Bunga
Salah satu yang  mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi adalah tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga di Indonesia menurun maka investasi akan meningkat, sebaliknya jika tingkat suku bunga meningkat maka investasi akan menurun.
4. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.

7. Kestabilan Perekonomian Negara
Faktor ini merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi investor dalam menjamin kepastian mereka berinvestasi karena bila keadaan perekonomian yang stabil akan menguntungkan mereka disebabkan Karena terciptanya inevstasi yang aman bagi investor. Menurut Kepala ekonom DBS Bank David Carbon, Indonesia saat ini menjadi salah satu Negara sasaran investasi yang ideal karena memiliki struktur perekonomian yang cenderung stabil.
6. Tingkat Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula.

Referensi:
asefsururi.blogspot com/2012/04/tugas-6-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=1

Jumat, 10 April 2015

Kemiskinan

  PENGERTIAN KEMISKINAN  
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

PENGERTIAN GARIS KEMISKINAN
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang .

5 PENYEBAB DAN DAMPAK KEMISKINAN DI INDONESIA

Dampak Kemiskinan

Kriminalitas
Semakin banyaknya orang miskin maka semakin banyak pula tindak kriminalitas akan terjadi. Contohnya orang akan menghalalkan segala macam cara agar ia dan keluarganya tidak kelaparan dan mendapatkan uang.

kesehatan.
Walaupun pemerintah telah memberlakukan program BPJS untuk pelayanan kesehatan masyarakat, namun untuk masyarakat di pedalaman masih ada yang belum terjangkau. Sehingga mereka tidak memiliki biaya untuk pengobatan.

Urbanisasi
Banyak orang, terutama orang yang tinggal di desa berpikir bahwa tinggal di kota besar akan mendatangkan penghasilan besar. Namun semakin banyak orang yang datang ke kota besar malah akan mmbuat lapangan pekerjaan yang tersedia juga akan semakin sedikit. Dan hal ini malahan akan memperparah tingkat pengagguran di kota besar. Orang yang tidak memiliki pekerjaan dan sudah terlanjur tinggal di kota malah menjadi pengemis dan pengamen yang mmbuat kota semakin semrawut.

Bunuh Diri
Orang yang hidup dengan kemiskinan cemderung akan putus asa, bahkan negat menyakiti dirinya sendiri bahkan sampai mengambil jalan pintas yaitu bunuh dirii. Mereka beranggapan dengan cara mengakhiri hidupnya semua penderitaan yang ia alami akan selesai.

Kebodohan
Banyaknya orang atau orang tua yang mengalami kemiskinan sehingga tidak memiliki biaya untuk sekolah dan mengenyam pendidikan. Sehingga akan melahirkan anak-anak yang kurang pendidikan.

Penyebab Kemiskinan

Bencana Alam
Sebagai contoh bencana banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan tsunami menyebabkan gagalnya panen para petani, sehingga tidak ada bahan makanan untuk dikonsumsi dan dijual kepada penadah atau koperasi. Kesulitan bahan makanan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak dapat terpenuhi.

Masih banyak masyarakat yang berpikiran bahwa banyak anak banyak rezeki. Namun hal tersebut malah menjadi beban ekonomi yang berat karena harus menghidupi banyak anggota keluarga.

SDM
Ini yang menyebabkan kemiskinan susah sekali berkurang. Bisa diketahui banyak SDM di Indonesia memiliki kualitas yang kurang, sehingga para SDM tidak mempunyai keahlian yang bias di gunakan untuk mendapatkan penghasilan.

Korupsi
korupsi merupakan masalah yang sangat serius yang terjadi di Indonesia. Korupsi juga menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia karena dana yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan dan menjadi bantuan untuk masyarakat malah diambil oleh pihak yang tidak bertaggungjawab.

Tingkat pendidikan yang rendah.
Tidak adanya keterampilan, ilmu
pengetahuan, dan wawasan yang lebih, masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar, dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat
dengan kemiskinan.

CARA MENGATASI KEMISKINAN YANG TERJADI DI INDONESIA
Di Indonesia ini masalah kemiskinan tidak ada habisnya, bahkan angka kemiskinan terus meningkat tiap tahunnya. Jika kemiskinn di Indonesia tidak segera diatasi maka akan memperparah keadaan. Cara mengatasi kemiskinan yang terjadi di Indonesia adalah:

1. Pemerintah harus membuat program yang jelas dan konsisten untuk memabasmi masalah kemiskinan. Progam ini harus dijalankan dengan komitmen yang tinggi, jangan sampai kejadian yang lalu terulang kembali, yaitu pembagian uang BLT yang saya rasa itu tidak efesien, malah membuat masyarakat menjadi ketergantungan dan malas bekerja. Kita bisa melihat sendiri dampak dari BLT tahun kemaren.

2. Semua masyarakat harus sadar akan tanggung jawabnya terhadap sebuah negara, tanggung jawab ini tidak hanya menjaga nama baik sebuah negara, atau mematuhi hukum yang di tetapkan dalam negara, akan tetapi seperti masalah kemiskinan ini juga menjadi tanggung jawab oleh semua warga negara, walaupun yang miskin itu bukan saudara sedarah kita atau kerabat kita tapi kita hidup dalam satu negara apakah kita tega melihat mereka miskin, tidak punya rumah, menggembel dan sedangkan kita bergelimbangan harta setiap hari selalu pergi ke mall belanja sebanyak-banyaknya untuk menghabiskan uang yang tidak jelas kegunaanya, alangkah baiknya kita sisihkan untuk membantu mereka.

3. Pemerintah harus menyediakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan yang padat karya, agar dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya.

4. Jangan menjadi pemalas! Selain pemerintah, masyarakat juga
harus ikut andil dalam mensejahterakan kehidupan. Apabila masih belum ada lowongan pekerjaan, masyarakat bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, lebih bagus jika lapangan pekerjaan buatan sendiri itu bisa menampung orang lain untuk menjadi karyawan kita.

5. Bantuan pendidikan dan kursus gratis dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu agar dapat melanjutkan sekolahnya tanpa bingung soal biaya.

6. Memberantas Korupsi, karena korupsi penyebab layanan masyarakat tidak berjalan dengan semestinya.

7. Biasakan menabung, jangan boros. Jika tidak terlalu diperlukan tidak perlu dibeli, lebih baik uangnya ditabung untuk keperluan yang lebih penting nantinya.

Referensi :
adhiprawiraa.blogspot.com/2014/05/pengertian-kemiskinan.html?m=1
https://smjsyariah89.wordpress com/2012/12/21/cara-mengatasi-kemiskinan-di-indonesia/
https://kommoes.wordpress.com/2014/01/05/makalah-dasar-dasar-sosial-struktur-dan-proses-sosial/
alifapaadanya.blogspot.com/2013/04/penyebab-kemiskinan-di-indonesia-serta.html?m=1