Sabtu, 29 November 2014

Manajemen Pemasaran



Manajemen Pemasaran sering disebut juga sebagai Manajemen Permintaan
            Manajemen Pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembelian untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu manajemen pemasaran sering disebut sebagai Manajemen Permintaan.

Konsep-konsep Inti Pemasaran
·         Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu.
·         Keinginan adalah yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
                Kebutuhan manusia adalah keadaan manusia di mana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi seseorang. Sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.

Perbedaan Pasar dengan Pemasaran
            Pengertian “pasar” semula adalah tempat di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang-barang mereka dan melakukan transaksi atau lebih jelasnya tempat pertemuan pembeli dan penjual. Pengertian pasar menurut pemasaran adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut.
            Kebanyakan orang mengatakan permasaran artinya “penjualan” atau “periklanan”. Penjualan atau periklanan hanyalah “the tip of the marketing iceberg”. Penjualan atau periklanan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali bukan merupakan bagian terpenting.
            Pemasaran dalam pengertian yang lebih luas adalah semua kegiatan yang dirancang untuk mendorong dan mengelola segala pertukaran untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan kita. Dari perspektif bisnis yang lebih sempit pemasaran dapat didefinisikan sebagai sebuah keseluruhan sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk menyediakan sesuatu bagi kelompok, individu, atau organisasi yang memuaskan mereka, guna mencapai tujuan organisasi.

Bauran Pemasaran (marketing mix)
          Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan produk, harga, tempat dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan untuk mencapai target market. Bauran pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain.
Konsep 4 P :
·         Product
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
·         Place
Merupakan faktor penting yang berhubungan dengan pemilihan toko karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah toko dan sasaran pelanggan.
·         Promotion
Merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa.
·         Price
Strategi penetapan harga terdiri dari 3 strategis, mulai dari “prestige pricing, competitive pricing, and penetration pricing”.

            Tujuan pemasaran keempat konsep tersebut harus saling mendukung sehingga keberhasilan di bidang pemasaran diharapkan diikuti oleh kepuasan konsumen.


Referensi :

Akuntansi



Alasan Memilih Jurusan Akuntansi
            Alasan saya memilih jurusan akuntansi adalah karena saya suka dengan pelajaran akuntansi dan saya bercita-cita menjadi akuntan yang profesional dan bekerja sebagai akuntan di perusahaan yang besar dan terkenal. Namun untuk mencapai cita-cita tersebut saya harus belajar dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras. Selain itu, mempelajari ilmu akuntansi juga bisa melatih saya untuk lebih teliti, bertanggungjawab dan jujur. Saya juga bisa mengatur keuangan seefektif mungkin, baik keuangan pribadi maupun keuangan perusahaan nantinya.

Macam-macam Bidang Akuntansi
1.      Akuntasi Publik
 Akuntan yang memberikan jasa terutama kepada publik (masyarakat), seperti jasa pemeriksaan laporan keuangan (auditing), perpajakan dan konsultasi manajemen.

2.       Akuntansi Manajemen (Akuntansi Internal)
Akuntan yang memberikan jasa untuk kepentingan manajemen perusahaan tertentu.
Contoh :
            - perencanaan dan pengembangan biaya
            - penganggaran
            - perancangan sistem informasi
            - pemeriksaan internal

3.       Akuntan Pemerintah
Adalah akuntanyang memberikan jasa atau pekerjaan pada organisasi pemerintah.

4.      Konsultan Manajemen
Adalah akuntan yang memberikan jasa konsultasi untuk manajemen.
Contoh :
-          konsultasi mengenai perpajakan
-          konsultasi mengenai kelayakan rencana investasi
-          perancangan sistem informasi

5.      Akuntansi Keuangan
Merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditunjukkan terutaman kepada pihak-pihak eksternal perusahaan.

6.      Akuntansi Biaya
Bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan biaya-biaya perusahaan dalam memproduksi produk-produk tertentu. Akuntansi biaya ini bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan biaya-biaya perusahaan.

7.      Akuntansi Perpajakan
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, perhitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi kewajiban perusahaan untuk dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan UndangUndang Perpajakan yang berlaku.

8.      Penganggaran
Merupakan bidang akuntansi yang membantu manajemen dalam menguantifikasi sasaran-sasaran yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, laba, dan beban-beban operasi.

9.      Pemeriksaan Laporan Keuangan (auditing)
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh manajemen perusahaan.



Laporan Keuangan

            Laporan keuangan merupakan laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Laporan keuangan terdiri dari 4 macam :
·         Laporan Laba Rugi (income statement)
Laporan yang menyajikan pendapatan dan beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan selama suatu periode waktu tertentu.
·         Laporan Ekuitas Pemilik (owner’s equity statement)
Laopran yang merangkum perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama suatu periode tertentu.
·         Neraca (balance sheet)
Laporan yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu.
·         Laporan Arus Kas (statement of cash flow)
Laporan yang mera gkum seluruh informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran-pembayaran untuk periodewaktu tertentu.

Syarat-syarat Laporan Keuangan:
·         Relevan, artinya informasi yang diberikan harud ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk pengambilan kepuutusan.
·         Dapat dimengerti
·         Daya uji
·         Netral, bersifat umum
·         Objektif
·         Tepat waktu
·         Daya banding
·         Lengkap, harus memenuhi syarat tersebut di atas dan tidak menyesatkan para pembaca.


Referensi :
J. Weygant, Jerry.2012.Accounting Principles.Jakarta:Salemba Empat.

Selasa, 25 November 2014

Kewiraswastaan



Kewiraswastaan Wiraswasta dan Wiraswastawan

            Kewirastwastaan adalah kemampuan  dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
            Wirastwasta adalah alternatif penyediaan lapangan pekerjaan minim bagi si pemilik modal itu sendiri.
            Sedangkan Wirastwastawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang pandai/berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Seorang wiraswastawan memiliki kemampuan untuk :
1.    Berdiri di atas kekuatan sendiri
2.    Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3.    Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
4.    Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan
5.    Berani mengambil resiko
6.    Tegas dan tingkat energi tinggi
7.    Memiliki semangat bersaing

Perbedaan  Ciri Perusahaan Besar dan Ciri Perusahaan Kecil
a.      Ciri - ciri Perusahaan Besar
·       Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya).
·       Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
·       Presentase kegagalan usaha relatif rendah.
·       Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
Contoh Perusahaan Besar:
-          Astra International
-          Unilever Indonesia
-          Telekomunikasi Indonesia
-          Indofood Sukses Makmur
-          Holcim Indonesia
-          Kalbe Farma
-          Garuda Indonesia
-          Gudang Garam
-          Indocement Tunggal Perkasa
-          Indosat


b.     Ciri – ciri Perusahaan Kecil
·      Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
·      Struktur organisasinya masih sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
·      Presentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
·      Sulit untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit untuk memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
Contoh Perusahaan Kecil :
-          CV. Nata De Coco (memproduksi manisan kelapa)
-          Le Monde (memproduksi perlengkapan bayi)
-          PT. Alphanda Internusa (memproduksi aneka kerajinan)
-          Puspita (memproduksi aneka kue sagu dan mentega)
-          Mimsy (memproduksi celana jeans)
-          Hall Collection (memproduksi taplak meja, tutup kulkas, bed cover dll.)
-          CV. Sejahtera Jaya (industri minyak kelapa kasar)

                   
Franchise Lokal dan Franchise Asing yang Ada di Indonesia
franchise.jpg
Franchise Lokal di Indonesia :
a.    Campina Scoop Counter
b.    Coffee Toffee
c.    Tiki
d.    Pizza Rakyat
e.    moz5 Salon Muslimah
f.     Lekker Crepes
g.    PiramizZa
h.    Semerbak COFFEE
i.      Bakso Kaget
j.      J.CO
k.    Maichi
l.      Teh Poci
piramizza.jpgsemerbak_jm.jpgMoz5 Logo.jpgMaicih_new.jpgunduhan.jpgWARALABA.jpgteh-cap-poci2.jpgscs_large.jpgs_368704_tiki_logo_2.jpgpizzarakyat-logo-kecil.jpg
 










Franchise Asing di Indonesia
a.    7-Eleven (Texas,AS)              : conveniece store
b.    Circle K (Arizona,AS)             : conveniece store
c.    Wendy’s (AS)                          : restoran
d.    Pizza Hut (Singapura)             : restoran
e.    Mc Donald (wilmington, AS)   : restoran
f.     KFC (Singapura)                     : restoran
g.    Lawson (Jepang)                    : conveniece store
h.    MOS Burger (Jepang)                        : restoran
i.      ELF (Inggris)                           : pendidikan
Wendy's_new_logo.png53063-waralaba_asing.pngCircle_K_logo.svg.pngstarbucks-coffee21.jpg
 
 






Keuntungan dan Kerugian Franchise
Keuntungan
·           Resiko kegagalan relatif lebih kecil : menurut riset, bsinis independent memiliki resiko 70%-80% mengalami kegagalan ketika memulai usahanya, sementara para franchisee hanya 20%-30%.
·           Memperoleh berbagai bantuan bisnis : pada umumnya para franchisor akan memberi berbagai jenis bantuan untuk kemajuan bisnis anda, seperti peralatan, bahan baku, konsultasi, pelatihan dan juga promosi usaha.
·           Kekuatan daya beli : membeli barang dan bahan dalam jumlah besar tentu akan memperoleh harga lebih murah
·           Popularitas merek : banyak waralaba nasional dan internasional yang telah dikenal masyarakat luas. Kepopuleran brand tersebut menjadikan mitra waralaba lebih mudah mendatangkan konsumen atau “built-in customers”.
·           Bisnis bisa cepat dibuka : proses bisalebih cepat bila franhisee sudah punya tempat (milik sendiri, kontrak atau kredit bank) di lokasi yang cocok.
·           Sudah ada sistem : pembeli franchise tidak perlu mencari-cari atau merancang sistem (keuangan, kriteris SDM, peralatan atau teknologi, pasokan produk barang  atau jasa,, menentukan harga jual dll). Franchisor sudah menyiapkannya. Pihak franhisee tinggal menjalankan sesuai petunjuk dan aturan main yang diberikan.

Kerugian
·           Terkurung dalam konsep franchisor : kerugian utama membeli franchise adalah bahwa anda harus melakukannya dengan cara mereka, sehingga kreatifitas dan insting bisnis anda menjadi tidak berkembang. Beberapa franchisor memberi batasan yang ketat kepada mitra waralaba guna menjaga citra brand yang diwaralabakan.
·           Biaya yang mahal : membeli atau ikut dalam bisnis waralaba memerlukan biaya yang lebih besar daripada anda melakukan usaha mandiri. Franchise fee, royalti, dan setoran presentase keuntungan kepada pihak pewaralaba adalah beberapa contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra waralaba.
·           Memiliki potensi konflik : bisnis waralaba merupakan bisnis dengan ikatan kerjasama. Ketika  terjadi ketimpangan, sering menimbulkan konflik bisnis antara franchisor dan franchisee, sehingga menyebabkan terganggunya atau rusaknya jalinan kerjasama tersebut, sehingga semua pihak akan merasakan kerugian.
·           Taruhan reputasi bersama : merek produk yang terkenal membuat anda tidak perlu bersusah payah membangun citra. Namun jika terjadi kesalahan yang  dilakukan oleh franchisor atau franchisee lain, maka anda juga ikut menanggung akibatnya, paling tidak ikut tercoreng terhadap bisnis atau produk yang anda jual.
·           Pengawasan terus-menerus : untuk mencapai tujuan yang diinginkan, franchisor melakukan kontrol dan pengawasan. Bahkan dalam hal pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, pihak franchisor tahu persis berapa jumlahnya. Franchisee sering merasa tidak nyaman karena dari hari ke hari berada dalam pengawasan dan merasa dimata-matai.
·           Tidak bebas : adanya sistem dan aturan main yang harus diikuti, selain membantu dan memudahkan pembeli franchise ternyata juga membuat franchisee merasa dikekang atau tidak bebas. Bila ingin menambah atau mengubah menu yang dinilai lebih menjual seperti pada franchise makanan misalnya, harus dengan persetujuan pihak franchisor.



Referensi :